Benda-benda
yang ada di kelas X-MIA 3 dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu benda hidup dan
ben mati. Yang termasuk dalam benda hidup yaitu manusia atau siswa yang
menempati kelas X-MIA 3. Sedangkan yang termasuk benda mati di kelas X-MIA 3
yakni alat-alat / benda-benda / sarana prasarana yang mendukung kegiatan
belajar mengajar dan yang terdapat di kelas X-MIA 3.
Siswa
yang menempati atau menghuni kelas X-MIA 3 ada 26 anak yang terdiri dari 10
anak laki-laki dan 16 anak perempuan. 10 anak laki-laki tersebut bernama Amien
Faishal Basri, Bagus Ali Noguan, Deni Irawan, Gilang Adhi Priambudi Pratama,
Humam Haidar, Krisnajati Dharma Dewa, Mochamad Raihan Hibramantyo, Muhhamad
Nugroho, Muhammad Rizki Ekananda, dan Satria Angkasa Majid. Sedangkan anak
perempuan yang berjumlah 16 yaitu Annisa Nursiningtias, Arin Trianawati, Dhika
Kusuma Dewi, Eka Putri Kurniawati, Fela Disma, Ira Dwi Agustin, Kurnia Dani
Yudhitya, Luthfiana Riski Dewanti, Niken Wahyu Nurdiyanti, Ratri Febriana,
Risma Purnamasari, Sarah Purna Ningrum, Sonnia Festiyana, dan Windy Ayu
Laksmita.
Siswa-siswa
diatas sebagian besar berasal dari luar Kota Magelang atau berasal dari
Kabupaten Magelang. Ada 21 (dua puluh satu) anak yang berasal dari Kabupaten
Magelang, yaitu ada yang dari Secang, Bandongan, Kalinegoro, Candimulyo,
Grabag, Perum. Jambe Wangi 2, Mertoyudan, Ngepos, Pakis, Pancaarga, Tempuran,
Salaman, dan Mungkid. Sedangkan 5 (lima) anak yang lain berasal dari Kota
Magelang.
Di kelas
X-MIA , sebagian besar siswanya bergabung dalam organisasi yang ada di SMAN 2
Magelang yang terdiri dari OSIS, MPK, dan BANTARA. Yang bergabung dalam
organisasi OSIS ada dua (2) orang yaitu Eka Putri Kurniawati dan Ira Dwi
Agustin. Anggota MPK dari kelas X-MIA 3 juga ada dua (2) orang yaitu Bagus Ali
Noguan dan Muhamad Nugroho. Sedangkan organisasi BANTARA banyak diminati oleh
siswa kelas X-MIA 3, yaitu terdapat 13 anak yang mengikuti organisasi tersebut
: Amien Faishal Basri, Annisa Nursiningtias, Gilang Adhi Priambudi Pratama,
Humam Haidar, Krisnajati Dharma Dewa, Kurnia Dani Yudhitya, Muhammad Rizki
Ekananda, Nur Asri, Risma Purnamasari, Satria Angkasa Majid, dan Sarah Purna
Ningrum.
Benda mati atau alat-alat / benda-benda / sarana prasarana
yang mendukung kegiatan belajar mengajar di kelas X-MIA 3 yaitu 15 meja ( 14 meja
untuk siswa dan 1 meja untuk guru ) yang masing-masing terbuat dari kayu, 29
buah kursi ( 28 buah kursi untuk siswa dan 1 buah kursi untuk guru ) yang msing-masing
juga terbuat dari kayu, 4 papan tulis ( 2 untuk kegiatan belajar atau untuk
tempat guru menulis materi, 1 papan tulis yang digunakan untuk menempelkan
pengumuman dan 1 papan tulis yang digunakan siswa untuk menempel puisi atau
karya-karya islami buatan siswa kelas X-MIA 3 ), 1 papan absensi, 2 buah
penghapus papan tulis yang masing-masing terbuat dari kayu dan plastic, 3 buah
sapu ( terbuat dari bunga glongong ), 1 serok sampah plastic, 2 buah kemoceng (terbuat
dari bulu ayam), 1 buah LCD yang diletakkan di langit-langit kelas X-MIA 3, 1
buah foto Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhyono, 2 buah pintu ( masing-masing
terletak di samping depan dan belakang kelas X-MIA 3 ), jendela beserta
fentilasinya, dan hasil-hasil prakarya siswa-siswi tahun lalu atau kakak kelas
yang dulu menempati kelas X-MIA 3 ( terletak di sebelah meja guru ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar